3 Kebiasaan Makan Mengerikan Ini Menyebabkan Depresi

Daftar Isi:

3 Kebiasaan Makan Mengerikan Ini Menyebabkan Depresi
3 Kebiasaan Makan Mengerikan Ini Menyebabkan Depresi
Anonim

Biasanya kebanyakan orang berpikir bahwa diet sehat diikuti untuk menurunkan berat badan.

Namun, ini bukan satu-satunya manfaat yang Anda dapatkan dari kebiasaan makan yang baik. Mengikuti diet sehat juga membantu Anda memperkuat jiwa, tulis zdraveikrasota.

Tentu saja, banyak faktor yang mempengaruhi suasana hati yang baik.

Beberapa hari Anda mungkin merasa lesu, lelah, sedih dan tidak termotivasi tanpa alasan yang jelas.

Oleh karena itu Anda perlu mengetahui hubungan antara kebiasaan makan Anda dengan perasaan cemas dan depresi.

1. Kecanduan Kafein

Terkadang kopi adalah satu-satunya hal yang membuat Anda tetap aktif di siang hari. Anda minum secangkir kopi di pagi hari sebelum bekerja. Kemudian minum kopi lagi di siang hari untuk membangkitkan semangat Anda.

Sayangnya, kafein memiliki efek toksik pada otak Anda.

Bila Anda menggunakannya terus-menerus, itu menjadi kebutuhan sehari-hari. Tubuh Anda mulai menganggapnya sebagai elemen vital untuk berfungsinya tubuh Anda.

Untuk alasan ini, ketika kafein tidak ada, kadar serotonin Anda mulai menurun. Hal ini menyebabkan kecemasan, lekas marah dan kurang konsentrasi.

Kebiasaan ini buruk bagi kesehatan Anda dan Anda harus menghentikannya sesegera mungkin.

2. Terlalu banyak gula dalam diet

terlalu banyak gula menyebabkan kecemasan dan depresi
terlalu banyak gula menyebabkan kecemasan dan depresi

Orang saat ini rata-rata mengonsumsi sekitar 16 sendok makan gula per hari. Mengkonsumsi makanan dengan kandungan gula yang terlalu banyak adalah salah satu kebiasaan yang paling berbahaya bagi kesehatan Anda.

Fungsi utama gula adalah mempengaruhi kadar serotonin Anda. Pada dasarnya, serotonin adalah hormon yang mengatur fungsi tubuh tertentu. Ini termasuk:

  • Siklus Tidur
  • Kontrol Nyeri
  • Kekurangan karbohidrat
  • Pencernaan

Rendahnya kadar hormon ini dikaitkan dengan munculnya kondisi depresi. Di sisi lain, saat tekanan arteri meningkat, produksi kortisol juga meningkat.

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon tiroid dan menyebabkan masalah sistem pencernaan.

Masalah tersebut antara lain meningkatnya risiko gangguan reproduksi dan kesuburan, serta bahaya keguguran pada ibu hamil.

3. Konsumsi minuman beralkohol

alkohol menyebabkan perasaan cemas dan depresi
alkohol menyebabkan perasaan cemas dan depresi

Kebanyakan orang tahu bahwa alkoholadalah depresan.

Meskipun demikian, kita semua tergoda minum beberapa gelas lebih dari batas, bahkan tanpa menyadari konsekuensinya. Namun, keesokan harinya datanglah mabuk yang biasa kita alami.

Selain sebagai depresan, alkohol juga merupakan stimulan.

Ini berarti menekan neurotransmiter glutamat Anda. Namun, pada saat yang sama itu meningkatkan neurotransmiter yang menekan sistem kekebalan Anda.

Karena fakta ini, pikiran, ucapan, dan gerakan Anda akan melambat. Dan semakin banyak Anda minum, semakin Anda akan merasakan efek dari perlambatan ini.

Inilah sebabnya orang menjadi agresif atau impulsif setelah minum alkohol. Seperti yang dapat Anda bayangkan, ini dapat sangat memengaruhi kesehatan mental Anda dengan cara yang sangat negatif dan menyebabkan kecemasan dan depresi.

Direkomendasikan: